-
Alasan dan Dampak Mengapa Hijrah ke Kota Harus Diiringi dengan Keahlian yang Baik
Tidak terasa tahun ini sudah kembali memasuki bulan Ramadhan yang berarti Idul Fitri juga sudah di depan mata. Menjelang hari raya para pekerja di Jakarta umumnya berbondong-bondong melakukan mudik ke daerah asal masing-masing, baik yang di Pulau Jawa maupun luar Jawa. Jumlah pekerja yang mudik ini biasanya jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah pendatang yang masuk ke Jakarta sesudah hari raya. Hal ini menunjukkan bahwa setelah lebaran banyak masyarakat dari luar Jakarta yang mencoba peruntungan untuk mengadu nasib ke ibukota.
Gemerlapnya kota besar seperti Jakarta memang memiliki magnet yang sangat kuat bagi masyarakat di kota kecil lainnya. Bayangan hidup enak bergelimang harta membuat banyak masyarakat dari kota kecil memutuskan untuk hijrah ke Jakarta tanpa mengetahui bahwa persaingan untuk hidup di kota besar ini tidaklah mudah. Masuknya pendatang ke Ibukota ini merupakan hal yang tidak diinginkan oleh pemerintah setempat, terlebih jika para pendatang tidak memiliki keahlian yang mumpuni untuk mengadu nasib. Masuknya pendatang yang hijrah ke kota besar tanpa mengantongi keahlian khusus ini memiliki dampak negatif diantaranya :
Populasi masyarakat semakin padat
Semakin banyak pendatang yang masuk ke Ibukota akan semakin padat populasi masyarakatnya. Populasi yang semakin besar menjadi sumber dari beberapa masalah lainnya seperti pemukiman, transportasi dan kriminalitas.
Pemukiman kumuh semakin merajalela
Para pendatang yang tidak membawa bekal materi yang cukup membuat kebutuhan akan tempat tinggal yang layak juga tidak dapat terpenuhi. Akibatnya semakin banyak pemukiman kumuh yang dibangun di bantaran sungai maupun daerah-daerah lainnya. Maraknya pemukiman kumuh ini selain bisa mengurangi keindahan kota juga dapat mengganggu kenyamanan penduduk asli Jakarta.
Ancaman banjir dan bencana lainnya semakin tinggi
Semakin banyak penduduk yang tinggal di kota besar seperti Jakarta akan semakin tinggi ancaman banjir yang mengintai. Hal ini disebabkan adanya pemukiman tidak resmi di bantaran-bantaran kali. Warga yang tinggal dipemukiman kumuh ini tidak memiliki lokasi pembuangan sampah yang memadai, akibatnya sampah-sampah rumah tangga dibuang ke sungai yang berakibat pada bencana banjir tahunan. Selain itu, kebutuhan yang semakin tinggi akan hunian membuat lahan-lahan terbuka hijau juga semakin disulap menjadi bangunan beton yang membuat daerah resapan air berkurang. Faktor ini juga semakin memperparah kondisi banjir ibukota setiap musim hujannya.
Angka kriminalitas meningkat
Tidak adanya keahlian yang dimiliki membuat pendatang kesulitan untuk memperoleh pekerjaan yang berakibat pada kemiskinan. Pendatang yang tidak memiliki keahlian yang cukup ini kemudian menghalalkan segala cara agar tetap dapat bertahan hidup di tengah kerasnya ibukota. Cara yang ditempuh ini tidak jarang berupa mencuri, mencopet bahkan membunuh. Semakin tingginya angka pengangguran di Jakarta maka angka kriminalitas juga semakin meningkat.
Memperparah kemacetan
Semakin banyaknya jumlah penduduk selalu akan diikuti dengan kebutuhan transportasi yang semakin meningkat. Akibatnya jumlah kendaraan bermotor di Jakarta sudah tidak dapat dibendung yang pada akhirnya membuat kemacetan semakin sulit untuk diurai. Kemacetan ini cukup mengurangi kenyamanan warga Jakarta untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Polusi udara semakin parah
Hal ini masih berkaitan dengan semakin banyaknya jumlah kendaraan bermotor yang melintas di jalanan ibukota. Tanah Jakarta yang padat denga pemukiman maupun perkantoran membuat jumlah ruang terbuka hijau menjadi sangat terbatas. Sebaliknya, jumlah kendaraan bermotor yang makin banyak membuat polusi udara menjadi semakin parah dan tidak dapat diatasi oleh jumlah pepohonan yang terbatas.
Semakin banyak jumlah pengemis dan anak terlantar
Para pendatang yang masuk ke Jakarta tanpa keahlian juga bisa berakhir menjadi pengemis dan anak-anak terlantar. Keberadaan pengemis dan anak terlantar ini membuat suasana kota menjadi semakin tidak kondusif dan nyaman.
Bisa dilihat bahwa masuknya pendatang tanpa keahlian ke kota besar justru memberikan banyak dampak negatif dibandingkan dampak positif. Maka dari itu, sebaiknya persiapkan diri dengan baik sebelum memutuskan untuk mengadu nasib ke kota besar. Pastikan Anda sudah memiliki pekerjaan dengan penghasilan yang memadai untuk kehidupan sehari-hari. Jika belum memiliki keahlian sebaiknya jangan tinggalkan kota asal dan fokuskan diri untuk mengembangkan kemampuan terlebih dahulu.
Tags: hijrah ke kota lain, keahlian pekerjaan