• Tidak memiliki pacar bukan berarti tidak memiliki jodoh. Lagipula, seseorang yang tengah menjalin hubungan pun tidak menjamin hidupnya akan selalu merasa bahagia. Walau belum menikah atau bahkan belum menjalin hubungan spesial dengan seseorang, ada beberapa cara yang bisa dicoba dalam menemukan pendamping yang tepat untuk dibawa ke jenjang yang lebih serius nantinya. 

    Belum Menikah Ingin Jodoh? Baca Tips Jitu Berburu Calon Pendamping Keluarga Berikut

    Satu hal yang harus kita ketahui adalah bahwa banyak hal yang lebih tinggi posisinya dalam daftar prioritas dibanding mencari pasangan. Kita harus tetap memprioritaskan diri sendiri terlebih dahulu agar merasa bahagia. Setelah itu barulah kita bisa membahagiakan pasangan.  

    1. Tetapkan Prinsip 

    Tips pertama yang bisa dijalankan untuk mencari pendamping yang tepat ialah menetapkan prinsip bahwa mungkin besok akan ada yang lebih baik dari diri kita. Saat prinsip ini sudah dipegang, kita akan fokus untuk meraih tujuan hidup, masa depan serta cita-cita yang terbentang di depan mata. 

    Dengan begini, kita takkan mengharapkan atau bahkan memikirkan akan adanya sebuah hubungan. Namun, jangan terlalu berpegang teguh juga pada prinsip ini yang bisa berujung pada penolakan untuk tiap orang yang mendekati kita. Yang perlu dilakukan hanyalah menjaga diri serta membatasi hubungan. Saat waktunya sudah datang, bisa jadi pasangan kitalah yang akan menemukan kita sebagai teman hidup, sehingga kita tak perlu mencari lagi.  

    2. Temukan Hobi 

    Kedua, carilah hobi dan jalankan dengan serius. Mencari dan menekuni hobi bisa membuat diri kita semakin bertambah baik dan bergabung dalam lingkar pergaulan berisi orang-orang dengan minat yang sama. Bukan tidak mungkin jodoh kita berasal dari lingkup yang sama dengan kita, terutama dari segi hobi atau kesukaan.

    Ini artinya, menekuni hobi akan bisa membawa kita lebih dekat pada orang-orang dengan passion yang sama, dan mungkin pada jodoh kita. Kita juga bisa mencari hobi baru. Carilah hobi dan temukan orang-orang dengan hobi yang sama. Kita bisa membuat komunitas sendiri berisi orang-orang yang passion-nya sama atau bergabung dalam komunitas tertentu.  

    Cara ini layak dicoba karena selain bisa membantu kita dalam menemukan jodoh, kita juga akan bisa menyibukkan diri dalam kegiatan yang benar-benar kita suka. Artinya, kita takkan terlalu terbebani dan justru bisa menggunakannya sebagai sarana melepas stress. 

    Melakukan sesuatu yang disukai lewat penyaluran hobi tentunya akan membuat kita semakin bahagia. Dengan rasa senang ini diharapkan kita bisa semakin terbuka pada orang-orang di sekitar kita serta pastinya membuka hati untuk memulai hubungan baru dengan seseorang. Kita bisa mendapat banyak manfaat positif. Bahkan, seandainya lewat cara ini kita tidak menemukan jodoh, setidaknya kita mendapat banyak kenalan baru dan mengisi waktu dengan hal-hal yang menyenangkan.  

    3. Percaya Diri 

    Menanam rasa percaya diri akan sangat membantu kita dalam hal apapun. Tumbuhkan rasa ini agar kita merasa tidak memerlukan pacar hanya untuk membuat kita bisa menikmati hidup. Banyak orang yang jauh lebih baik untuk dimiliki daripada pasangan yang belum tentu bisa berlanjut ke hubungan pernikahan. 

    Di antaranya adalah orangtua yang menerima apa adanya, saudara yang akan selalu disayangi serta sahabat yang setia mendukung. Memang benar bahwa tak ada orang yang bisa hidup sendiri dan harus berpasang-pasangan. Tapi, harus dipahami juga bahwa semua itu ada waktunya dan tidak masalah jika untuk sementara ini kita masih betah menyendiri.  

    Selama kita nyaman akan keadaan sekarang, maka kenapa tidak menunda sebentar dalam pencarian cinta sejati. Kitalah yang menjalani hidup serta memutuskan pilihan termasuk dalam urusan pasangan masa depan. Mencari pasangan hidup untuk menghabiskan masa tua memang perlu, namun sebaiknya tak dijadikan beban yang justru bisa membuat kita tertekan dan stres. 

    Tetap jalani hidup dengan penuh rasa syukur serta perluas lingkup pergaulan. Isi hari-hari dengan kegiatan positif dan tetap fokus pada memperbaiki kualitas diri. Tanamkan dalam pikiran bahwa laki-laki baik adalah untuk perempuan baik dan demikian juga sebaliknya. Dengan menerapkan cara-cara di atas, diharapkan kita akan tetap dapat menikmati hidup sembari mencoba menemukan pasangan jiwa.  


  • Tidak terasa tahun ini sudah kembali memasuki bulan Ramadhan yang berarti Idul Fitri juga sudah di depan mata. Menjelang hari raya para pekerja di Jakarta umumnya berbondong-bondong melakukan mudik ke daerah asal masing-masing, baik yang di Pulau Jawa maupun luar Jawa. Jumlah pekerja yang mudik ini biasanya jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah pendatang yang masuk ke Jakarta sesudah hari raya. Hal ini menunjukkan bahwa setelah lebaran banyak masyarakat dari luar Jakarta yang mencoba peruntungan untuk mengadu nasib ke ibukota.  

    Alasan dan Dampak Mengapa Hijrah ke Kota Harus Diiringi dengan Keahlian yang Baik

    Gemerlapnya kota besar seperti Jakarta memang memiliki magnet yang sangat kuat bagi masyarakat di kota kecil lainnya. Bayangan hidup enak bergelimang harta membuat banyak masyarakat dari kota kecil memutuskan untuk hijrah ke Jakarta tanpa mengetahui bahwa persaingan untuk hidup di kota besar ini tidaklah mudah. Masuknya pendatang ke Ibukota ini merupakan hal yang tidak diinginkan oleh pemerintah setempat, terlebih jika para pendatang tidak memiliki keahlian yang mumpuni untuk mengadu nasib. Masuknya pendatang yang hijrah ke kota besar tanpa mengantongi keahlian khusus ini memiliki dampak negatif diantaranya : 

    Populasi masyarakat semakin padat 

    Semakin banyak pendatang yang masuk ke Ibukota akan semakin padat populasi masyarakatnya. Populasi yang semakin besar menjadi sumber dari beberapa masalah lainnya seperti pemukiman, transportasi dan kriminalitas.  

    Pemukiman kumuh semakin merajalela 

    Para pendatang yang tidak membawa bekal materi yang cukup membuat kebutuhan akan tempat tinggal yang layak juga tidak dapat terpenuhi. Akibatnya semakin banyak pemukiman kumuh yang dibangun di bantaran sungai maupun daerah-daerah lainnya. Maraknya pemukiman kumuh ini selain bisa mengurangi keindahan kota juga dapat mengganggu kenyamanan penduduk asli Jakarta.  

    Ancaman banjir dan bencana lainnya semakin tinggi 

    Semakin banyak penduduk yang tinggal di kota besar seperti Jakarta akan semakin tinggi ancaman banjir yang mengintai. Hal ini disebabkan adanya pemukiman tidak resmi di bantaran-bantaran kali. Warga yang tinggal dipemukiman kumuh ini tidak memiliki lokasi pembuangan sampah yang memadai, akibatnya sampah-sampah rumah tangga dibuang ke sungai yang berakibat pada bencana banjir tahunan. Selain itu, kebutuhan yang semakin tinggi akan hunian membuat lahan-lahan terbuka hijau juga semakin disulap menjadi bangunan beton yang membuat daerah resapan air berkurang. Faktor ini juga semakin memperparah kondisi banjir ibukota setiap musim hujannya.  

    Angka kriminalitas meningkat 

    Tidak adanya keahlian yang dimiliki membuat pendatang kesulitan untuk memperoleh pekerjaan yang berakibat pada kemiskinan. Pendatang yang tidak memiliki keahlian yang cukup ini kemudian menghalalkan segala cara agar tetap dapat bertahan hidup di tengah kerasnya ibukota. Cara yang ditempuh ini tidak jarang berupa mencuri, mencopet bahkan membunuh. Semakin tingginya angka pengangguran di Jakarta maka angka kriminalitas juga semakin meningkat.  

    Memperparah kemacetan 

    Semakin banyaknya jumlah penduduk selalu akan diikuti dengan kebutuhan transportasi yang semakin meningkat. Akibatnya jumlah kendaraan bermotor di Jakarta sudah tidak dapat dibendung yang pada akhirnya membuat kemacetan semakin sulit untuk diurai. Kemacetan ini cukup mengurangi kenyamanan warga Jakarta untuk melakukan aktivitas sehari-hari.  

    Polusi udara semakin parah 

    Hal ini masih berkaitan dengan  semakin banyaknya jumlah kendaraan bermotor yang melintas di jalanan ibukota. Tanah Jakarta yang padat denga pemukiman maupun perkantoran membuat jumlah ruang terbuka hijau menjadi sangat terbatas. Sebaliknya, jumlah kendaraan bermotor yang makin banyak membuat polusi udara menjadi semakin parah dan tidak dapat diatasi oleh jumlah pepohonan yang terbatas. 

    Semakin banyak jumlah pengemis dan anak terlantar 

    Para pendatang yang masuk ke Jakarta tanpa keahlian juga bisa berakhir menjadi pengemis dan anak-anak terlantar. Keberadaan pengemis dan anak terlantar ini membuat suasana kota menjadi semakin tidak kondusif dan nyaman.  

    Bisa dilihat bahwa masuknya pendatang tanpa keahlian ke kota besar justru memberikan banyak dampak negatif dibandingkan dampak positif. Maka dari itu, sebaiknya persiapkan diri dengan baik sebelum memutuskan untuk mengadu nasib ke kota besar. Pastikan Anda sudah memiliki pekerjaan dengan penghasilan yang memadai untuk kehidupan sehari-hari. Jika belum memiliki keahlian sebaiknya jangan tinggalkan kota asal dan fokuskan diri untuk mengembangkan kemampuan terlebih dahulu. 


  • Biaya hidup semakin hari memang kian bertambah besar. Semakin pesat perkembangan zaman, semakin banyak keperluan sehari-hari yang harus dipenuhi. Saat ini keperluan hidup tidak hanya sekadar keperluan sandang, pangan dan papan tetapi sudah jauh lebih berkembang lagi mulai dari pendidikan, transportasi hingga gaya hidup. Biaya hidup bagi Anda yang masih sendiri dan yang sudah berkeluarga tentu berbeda. Jika masih sendiri Anda hanya perlu memikirkan biaya sehari-hari untuk satu orang, sedangkan setelah berkeluarga ada pasangan dan anak-anak yang juga harus dipenuhi semua kebutuhannya.  

    Berapa Penghasilan yang Ideal untuk Hidup Berkeluarga di Pusat Kota Terutama Jakarta?

    Setiap kota di Indonesia memiliki kisaran penghasilan ideal yang berbeda. Hal ini ditentukan oleh banyak faktor mulai dari harga bahan makanan, biaya transportasi sehari-hari dan biaya kebutuhan hidup lainnya. Adanya perbedaan ini membuat pemerintah juga menetapkan upah minimum pekerja yang berbeda di tiap daerahnya. Memang, berapapun penghasilan yang dimiliki, cukup atau tidaknya ditentukan oleh bagaimana Anda dan pasangan bisa berlaku bijak dalam mengaturnya.

    Akan tetapi, akan selalu ada biaya dasar untuk dapat bertahan hidup, seperti contohnya biaya untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan. Bagi Anda yang ingin hidup di Ibukota sebaiknya ketahui terlebih dahulu berapa kisaran penghasilan ideal untuk menghidupi Anda dan keluarga, berikut ini pos-pos perkiraan biaya yang akan Anda keluarkan per bulannya untuk hidup di Jakarta : 

    Tempat tinggal 

    Tempat tinggal adalah kebutuhan utama yang harus Anda dan keluarga miliki. Jika Anda sudah memiliki tempat tinggal pribadi di Kota ini maka bersyukurlah karena biaya kontrak ataupun membeli hunian jadi di kota ini sangatlah tinggi. Biaya yang sekiranya perlu Anda keluarkan untuk kos berupa kamar saja bisa menghabiskan dana dengan kisaran 1-2 juta per bulannya. Sementara itu untuk sewa kontrakan rumah maupun apartemen Anda perlu merogoh kocek 13-50 juta per tahunnya. Harga hunian di Jakarta bervariasi tergantung lokasi, ukuran, fasilitas serta akses transportasi. Akan tetapi, se murah-murahnya hunian di Jakarta ini masih lebih mahal dibandingkan harga hunian di kota lain yang lebih kecil. 

    Konsumsi sehari-hari 

    Sebagai kebutuhan pokok bagi manusia, biaya konsumsi keluarga sehari-hari juga perlu Anda pikirkan dengan cermat. Biaya makan di Jakarta ini memang cukup mahal, terlebih jika Anda makan di warung ataupun rumah makan. Biaya yang perlu Anda keluarkan untuk kebutuhan makan sehari-hari bisa mencapai 2 kali lipat biaya makan di kota lain, Yogyakarta misalnya. Di Kota Jakarta, setidaknya Anda harus menyiapkan uang sekitar 20-30 ribu Rupiah untuk sekali makan, sedangkan di Yogyakarta dengan uang 10-15 ribu Rupiah saja Anda sudah bisa mendapatkan hidangan yang mengenyangkan perut. 

    Transportasi harian 

    Berbeda dengan kota lain, Jakarta sudah sangat lekat dengan kemacetan. Jalanan macet sudah menjadi santapan sehari-hari bagi para penduduk kota ini. Masalah kemacetan ini juga berakibat pada biaya transportasi yang harus dikeluarkan. Jika Anda memiliki kendaraan pribadi berupa mobil maka akan ada biaya bahan bakar ekstra yang harus dikeluarkan karena kemacetan tentu akan membuat konsumsi bahan bakar menjadi semakin boros. Jika Anda tidak memiliki kendaraan pribadi, Anda juga harus menyiapkan dana untuk transportasi dengan berbagai moda transportasi umum seperti kereta komuter, bus ataupun ojek.  

    Biaya hiburan dan gaya hidup 

    Agar hidup tidak membosankan tentu Anda dan keluarga membutuhkan hiburan untuk melepas penat. Hiburan ini juga memerlukan biaya yang tidak sedikit. Lokasi Jakarta yang banyak dikelilingi tempat perbelanjaan membuat hiburan di kota ini berkutat tidak jauh dari mall maupun bioskop. Biaya untuk makan di mall ataupun menonton di bioskop juga tergolong lumayan menguras kantong, Anda perlu menyiapkan dana sekitar 50-150 ribu Rupiah per orangnya.  

    Bisa dibayangkan bukan berapa besar biaya hidup yang harus Anda siapkan untuk keluarga jika tinggal di kota metropolitan ini. Sebaiknya pikirkan matang-matang sebelum memutuskan untuk memboyong ataupun membangun keluarga di kota besar ini. Usahakan Anda memiliki penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar Anda dan keluarga. Memang, rezeki sudah diatur oleh Tuhan, tetapi sebagai manusia Anda tetap perlu mengatur strategi yang tepat agar keluarga dapat hidup sejahtera tanpa kesulitan masalah keuangan. 


  • Pergaulan remaja saat ini memang sudah cenderung lebih bebas dibandingkan beberapa tahun lalu. Zaman dahulu anak-anak dan remaja awal belum mengenal apa itu pacaran dan masih hidup layaknya anak-anak di bawah umur lainnya. Akan tetapi saat ini pacaran sudah dianggap sebagai hal yang biasa di kalangan remaja dan anak muda. Pacaran ini merupakan hubungan antara seorang laki-laki dan perempuan yang bertujuan untuk saling mengenal lebih dalam sebagai tahap awal dari hubungan serius yang mengarah ke pernikahan.  

    Pacaran Lama Tapi Belum Menikah? Hitung Berapa Dosa dan Dampak Buruknya

    Meskipun pacaran dianggap hal yang wajar bagi sebagian orang, tindakan ini sebenarnya diharamkan oleh aturan agama Islam. Segala interaksi yang terjadi di dalam hubungan pacaran ini pada dasarnya adalah haram dan mengandung dosa. Semakin lama hubungan pacaran ini dilakukan akan semakin bertambah dosa serta dampak buruk yang diperoleh. Hal-hal negatif yang bisa ditimbulkan dari pacaran ini diantaranya : 

    Sangat berisiko untuk mendekati zina 

    Pacaran tentu tidak lepas dari aktivitas yang dilakukan berdua antara laki-laki dan perempuan, baik hanya jalan-jalan berdua, makan berdua maupun duduk mengobrol berdua. Ketika sepasang anak manusia berdekatan tanpa ada orang lain di sekitarnya, maka yang ketiga adalah syetan. Hal ini sangatlah berisiko bagi orang yang berpacaran untuk menekati zina. Zina ini bukan sekadar hubungan badan yang dilakukan di luar ikatan pernikahan, tetapi juga segala tindakan yang menjurus ke arahnya seperti zina mata, zina tangan, bahkan zina hati. 

    Memang, ada sebagian yang mengatakan bahwa mereka berpacaran tanpa melakukan apapun yang dilarang agama. Meskipun begitu, syetan pasti akan terus menggoda manusia dan apabila kondisinya kurang tepat bukan tidak mungkin orang dengan iman paling kuat sekalipun bisa terjerumus dalam jurang perzinahan. Maka dari itu, sebaiknya jauhi pacaran yang berisiko ini. Lebih baik banyaklah menambah teman tapi jauhi hubungan haram dengan lawan jenis.  

    Konsentrasi dan produktivitas berkurang 

    Bagi yang masih berusia remaja dan masih sekolah, pacaran dapat memberikan dampak negatif pada aktivitas utama yaitu belajar. Jika sedang jatuh cinta maka pikiran akan selalu dipenuhi dengan bayangan si dia dan biasanya waktu lebih banyak dihabiskan untuk melamun dan berangan-angan. Hal ini tentu dapat sangat mengganggu produktivitas dan menurunkan konsentrasi belajar, sedangkan tanggung jawab utama pelajar ini adalah untuk menuntut ilmu dan meraih prestasi sebaik-baiknya.  

    Iman akan berkurang dan melemah 

    Semakin seseorang melakukan hal yang dilarang oleh agama maka akan semakin jauh dari Tuhannya. Jika Anda terbiasa melakukan hal-hal berdua dengan pacar yang sebenarnya adalah hal yang haram untuk dllakukan, maka akan semakin turun iman Anda. Hal ini bisa berakibat pada timbulnya rasa malas untuk beribadah. Jika kondisi berlangsung terus menerus maka pacaran tentu hanya akan membuat Anda menjadi pribadi yang semakin jauh dengan Tuhan.  

    Pengeluaran menjadi lebih boros 

    Pacaran juga ternyata bisa menguras kantong. Jalan-jalan bersama pacar di malam minggu tentu membutuhkan modal bukan? Umumnya para muda-mudi yang sedang kasmaran ini rutin mengagendakan waktu berdua baik untuk berbelanja, mendatangi tempat wisata, bioskop ataupun makan di restoran mahal.

    Bagi yang sudah bekerja dan memiliki pengahasilan cukup mungkin hal ini tidak menjadi masalah berarti. Akan tetapi, bagi pelajar, mahasiswa ataupun Anda yang penghasilannya pas-pasan pacaran ini bisa cukup membebani secara finansial. Daripada menghabiskan banyak uang untuk pacaran dengan orang yang juga belum pasti menjadi jodoh Anda, lebih baik sisihkan dan tabung uang tersebut untuk masa depan ataupun keperluan lainnya.  

    Nah, itu tadi dampak-dampak negatif yang ditimbulkan pacaran. Memperlama masa pacaran berarti memperbanyak pundi-pundi dosa Anda. Sebaiknya tinggalkan dulu pasangan Anda jika memang kondisi belum memungkinkan baik secara mental maupun finansial untuk melangkah ke jenjang pernikahan. Fokuslah untuk mengembangkan diri untuk mencapai tujuan-tujuan hidup Anda. Jika sudah tiba waktu yang tepat untuk menikah, langsung lamar kepada orangtua sang calon dan halalkan hubungan Anda dalam ikatan yang halal. Cara yang benar tentu akan membawa berkah dan kebahagiaan bagi hubungan Anda dan pasangan ke depannya.  






    Follow articles RSS
    Follow comments' RSS flux